Pages

Subscribe:

Rabu, 28 November 2007

BELAJAR SARANA MENCAPAI PRESTASI (BAG. 2)


3. Guru adalah kunci utama keberhasilan belajar
Masih ada anggapan pada diri kita bahwa penyebab utama keberhasilan kita dalam belajar adalah guru. Kalau nilai kita bagus, kita katakan bahwa itu karena gurunya enak dalam mengajar. Sedangkan bila nilai kita jelek, kita katakan hal itu karena gurunya yang tidak bisa mengajar. Kita selalu menjadikan guru sebagai kambing hitam keberhasilan dan kegagalan dalam belajar. Betulkah begitu?
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa guru memiliki peran yang cukup banyak dalam menentukan keberhasilan seseorang siswa. Dari guru-guru yang berkualitas lebih mudah dilahirkan siswa-siswa yang juga berkualitas. Demikian pula sebaliknya. Namun perlu diingat bahwa anggapan bahwa guru adalah kunci utama keberhasilan dalam belajar adalah hal yang keliru. Bukan guru yang menentukan keberhasilan kita, tapi kita sendiri. Boleh saja gurunya tidak mahir dalam mengajar, tetapi kalau kita punya semangat untuk maju maka kita akan berusaha mencari dari siapa pun materi-materi yang tidak mengerti dari guru. Tetapi bila kita berprinsip guru segala-galanya, maka tak ada dorongan untuk memperkaya pengetahuan yang telah kita dapatkan dari sang guru. Kita telah merasa cukup dari keterangan-keterangan di dalam kelas. Jika kita tak tahu atau tak mengerti dari penjelasan guru, maka tak ada dorongan untuk mencari tahu dari yang lain.
Sebenarnya ilmu pengetahuan (materi pelajaran) yang diberikan oleh seorang guru di kelas tak lebih dari 40 % dari keseluruhan materi yang seharusnya dikuasai pelajar. Karenanya, menjadi kewajiban setiap pelajar untuk mencari 60 % yang lain. Artinya, bila kita hanya mengandalkan guru sebagai satu-satunya sumber pengetahuan kita maka maksimal hanya 40 % yang kita kuasai. Itu juga bila kita betul-betul paham akan apa yang disampaikannya. Masih ada sebagian besar materi yang harus kita penuhi. Dan itu hanya mungkin kita dapatkan dengan belajar secara mandiri. Belajar sendiri, berkelompok, ikut kursus, bertanya pada orang tua, kakak, dan sebagainya.
Oleh karena itu, tanamkanlah pada diri kita bahwa gagal dan berhasilnya saya dalam belajar tergantung pada diri saya sendiri. Bila hal itu sudah terpatri dalam diri kita, maka niscaya kita tak akan bermalas-malasan dalam belajar. Karena bila kita bermalas-malasan, puas mendapat pelajaran dari guru saja, maka kita sendiri yang akan menanggung akibatnya. Bukankah kita tak mengharapkan hanya mendapat ilmu yang dangkal?
4. Puas dengan prestasi belajar yang rendah
Kesalahan kita yang lain dalam belajar adalah senantiasa memandang prestasi yang kita peroleh adalah prestasi yang terbaik. Betapa banyak di antara kita yang merasa puas hanya dengan nilai enam (6) untuk pelajaran matematika. jika ditanya, "kenapa cuma dapat enam?" Jawabannya; "Itu sudah bagus, yang dapat nilai empat dan lima saja banyak".
Memang kita senantiasa diperintahkan oleh Tuhan YME untuk bersyukur atas apa yang kita peroleh. Berhati-hatilah, jangan sekali-kali kita salah menempatkan makna syukur. Jika kita memiliki potensi untuk mendapatkan nilai delapan (8) tapi kita hanya mendapatkan nilai enam (6), itu artinya kita sudah membohongi diri kita sendiri. Pantaskah hasil dari pelecehan terhadap potensi diri sendiri itu kita syukuri?
Tuhan YME dengan kasih sayangnya telah memberikan potensi kepada setiap manusia untuk berpotensi optimal. Konsekuensinya, adalah kewajiban kita untuk menggapai prestasi yang optimal itu. Salah satu cara untuk meraih prestasi optimal itu adalah dengan mengevaluasi diri atas hasil belajar yang telah diraih. Itulah sebabnya, hal penting yang harus dilakukan ketika mengetahui nilai kita enam adalah dengan bertanya ke diri sendiri: "Mengapa saya mendapat enam? Sampai di situkah potensi saya? Apakah hal yang mustahil untuk mendapatkan nilai yang lebih dari itu? Sudah optimalkah saya belajar? Mengapa masih ada teman yang nilainya di atas saya? Kenapa mereka bisa mendapat delapan sedangkan saya tidak? Apa yang harus saya kerjakan agar ulangan besok nilai saya tidak lagi enam tapi tujuh, delapan, sembilan, atau bahkan sepuluh?"
Dari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas kita akan mendapat kesimpulan yang obyektif: APAKAH SAYA HARUS BERSYUKUR ATAU MENGEVALUASI DIRI DENGAN NILAI TESEBUT? Oleh sebab itu, biasakan untuk tidak cepat puas dengan prestasi yang ada, berusahalah mengejar yang lebih baik dari yang pernah didapat.
Baca Selengkapnya >>>
baca selengkapnya...

Selasa, 27 November 2007

BELAJAR SARANA MENCAPAI PRESTASI (BAG. 1)


Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
<> Sikap Terhadap Belajar
Salah satu penyebab kita malas belajar biarpun tahu kalau belajar itu penting adalah sikap yang salah terhadap belajar. Kesalahan ini yang membuat kita malas dan merasa belajar jadi pekerjaan berat yang membebani kita. Sikap apa saja yang salah dan harus kita ubah?
1. Belajar adalah sebuah beban
selama ini kita menganggap belajar adalah sebuah beban. Bila kita sampai pada kesimpulan seperti itu, maka selamanya kita tidak akan mendapatkan banyak hal dalam belajar. Mengapa demikian? Karena, tak ada seorang pun yang menghendaki beban. Beban adalah suatu yang harus dipikul dan seakan-akan sebuah paksaan. Oleh sebab itu kita harus mengubah sikap itu.
Kita harus menanamkan sikap lain dari sekedar beban. Kita harus menjadikan belajar sebagai sebuah kebutuhan. Jika kita telah menganggap belajar sebagai kebutuhan, maka kita tak akan pernah merasa puas asa dan puas dalam belajar. Seperti layaknya malam, kita tak pernah berhenti makan. Selalu kita makan paa jam-jam yang telah terjadwal. Itu kita lakukan karena makan adalah sebuah kebutuhan. Kalau kita tak makan, maka aaa sesuatu yang hilang di diri kita. Begitu juga dengan belajar. Seandainya belajar sudah mendarah daging, belajar adalah kebutuhan kita, maka akan terasa ada sesuatu yang aneh di diri kita bila tidak belajar. Nah, jadikan belajar sebuah kebutuhan dan jangan jadikan belajar sebagai sebuah beban.
2. Belajar itu sulit
Tak ada seorang pun yang menyukai kesulitan. Setiap orang senanti asa berusaha menghindari diri dari kesulitan. Kalau ada orang yang menyukai kesulitan berarti ia tidaklah normal.
Belajar akan terasa mengasyikkan bila kita menganggapnya sebagai sesuatu yang mudah. Dan memang, belajar itu mudah dan tidak sulit. Kalau suatu ketika kita kepentok dengan hal-hal yang sulit dalam belajar, yakinkan dalam diri bahwa hal itu bukan dikarenakan belajar itu susah tapi karena itu merupakan sebuah proses wajar dalam menggapai keberhasilan. Anggaplah kesulitan-kesulitan itu sebagai sebuah tantangan yang memerlukan ketelitian dan keseriusan kita.
Bila kita dari awal sudah menganggap belajar itu sulit, maka ketika kita menghadapi sedikit kesulitan maka semakin kentallah sikap kita bahwa belajar itu sulit. Tak ada tantangan untuk mengerjakan soal-soal yang berbobot. Tak ada kemajuan yang akan kita raih. Sebab, setiap kemajuan dalam belajar selalu ditandai dengan semakin sulitnya tugas dan soal-soal. Jika kita tak pernah mau mencoba dan mengerjakan soal-soal yang lebih sulit dari yang telah kita tahu, bagaimana mungkin kita akan sampai pada kemajuan yang berarti? Pelajar-pelajar yang mudah menyerah ketika berhadapan dengan pelajaran biasanya tak memiliki semangat belajar, merasa cukup dengan nilai yang pas-pasan, tak memiliki ambisi untuk melangkah maju menggapai prestasi. Mereka menganggap pelajaran yang sulit sebagai ancaman dan tidak bisa melihat peluang kesuksesan di belakang sulitnya pelajaran yang sedang dihadapi.
Kalau kita menganggap belajar itu mudah, maka menjadi mudahlah ia, sebaliknya, manakala kita menganggapnya sulit, maka semudah apa pun tetap saja ia menjadi sulit. Oleh karena itu, tanamkanlah di diri kita keyakinan bahwa belajar itu mudah. Dengan demikian, kita akan selalu mengawali belajar dengan hati yang gembira seperti kita mendapatkan hadiah.

Bersambung ke posting berikutnya
Baca Selengkapnya >>>
baca selengkapnya...

Jumat, 16 November 2007

KEKUATAN TERBESAR MANUSIA

Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti. Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada. Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.
Autosuggestion
Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion. Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar. Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock) . Karena dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita. Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang
konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.
Ada 5 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;
-  Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.
- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang.
- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.

Visualization
Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what his thought make of it - Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya. ”
Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun
bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan. Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh pikiran bawah sadar. Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam memvisualisasikan impian, yaitu:
1. Mendefinisikan impian
Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan akhirnya dapat meraih cita-cita.
2. Menentukan target waktu
Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan, sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat. Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the best, do the best, and then let God take care the rest? Jadilah yang terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.
3. Melakukan berulang-ulang
Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah diterima
oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif. Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akansecara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia. Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar
bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita
pada suatu waktu.

Sumber: Kekuatan Pikiran Bawah Sadar oleh Andrew Ho
Baca Selengkapnya >>>
baca selengkapnya...

Rabu, 14 November 2007

MEMBACA EFEKTIF METODE SQ3R


Pernahkan kamu berpikir bahwa membaca akan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan? Atau bahkan sebaliknya, membaca adalah aktivitas yang membosankan, menjenuhkan dan selalu membuat kita ngantuk! Melihat buku setebal 5 cm, kita sudah membayangkan bahwa kita tidak akan ada waktu untuk mentuntaskannya, atau melihat buku literatur asing kita merasa ngeri membayangkan akan bertemu dengan banyak kata yang tidak kita pahami, atau berpikir pergi ke perpustakaan sekolah pada jam beristirahat sambil membaca, rasanya lebih enak ngobrol dengan teman di kantin, apalagi jika kita disodorkan buku-buku ilmiah sebagai tambahan untuk memperluas pemahaman kita akan pelajaran di sekolah, kita bisa-bisa menjadi kehilangan selera dalam membaca. Bila hal diatas kerap kita alami, mulai sekarang ubahlah paradigma kamu tentang MEMBACA. Bila kita tidak mengubahnya sejak saat ini, maka bersiap-siaplah perlahan tapi pasti kita akan tertinggal oleh perubahan zaman. Mengapa bisa begitu?
Ada yang mengatakan bahwa "jika kamu ingin mengetahui apa saja yang berlangsung di sebuah zaman, cari tahulah tentang apa yang terjadi dengan para penulisnya." Maksudnya adalah jika kita ingin tahu apa yang terjadi pada saat ini atau apa yang telah berubah dari zaman ini maka bacalah buku-buku yang mereka (penulis) tulis. Apabila dulu kita dihadapkan dengan perbedaan antara yang kaya dan yang miskin secara materi, namun sekarang kita dihadapkan pada kaya dan miskin secara pengetahuan. Siapa yang menguasai informasi maka dialah yang dapat bersaing dalam setiap zaman. Dan salah satu cara mendapatkan informasi sebanyak-sebanyaknya adalah dari MEMBACA!!!
Perlu kita camkan bahwa buku-buku yang kita baca itu walaupun ia adalah benda mati namun didalamnya mengalir suatu kehidupan. Kehidupan yang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat untuk mengubah suatu zaman. Begitu banyak buku-buku yang menjadi inspirasi untuk bergerak atau melakukan suatu perubahan.
Pejamkan mata selama 5 menit. Buatlah sebuah angan-angan atau khayalan tentang membaca adalah suatu kegiatan yang sangat kamu nanti-nanti dan bisa menghilangkan segala kesedihan, kepenatan, kebosanan serta menghasilkan kegembiraan yang luar biasa serta mempengaruhi hidup anda nantinya. Bayangkanlah bahwa dengan melakukannya kamu akan mendapatkan teman bicara yang setia dimana saja kamu berada. Sekarang pikirkan satu buah tema buku yang menarik perhatian kamu, baik buku tentang seni, sastra, puisi, novel, olahraga, tanaman, binatang, makanan, dekorasi rumah, otomotif, agama, cinta, persahabatan, ilmiah dan masih banyak lagi. Kamu bisa mencari atau menciptkan tema sendiri tapi cobalah satu saja. Setelah kamu menemukan tema yang menarik perhatian kamu yang dengan membicarakan tema itu kamu dapat menghabiskan waktu yang lama dan banyak yang ingin kamu tahu. Sekarang cobalah kembangkan dari tema yang kamu pilih apa yang kamu ingin dapatkan dari sebuah buku tadi, misalnya jika kamu memilih tema seni dan menginginkan dalam buku seni tersebut jurus-jurus jitu yang dapat mengajarkan kamu tentang bagaimana menjadi seorang seniman besar. Atau buku tentang tanaman yang bisa membangkitkan minat kamu untuk mengetahui tentang beraneka ragam tanaman dan pohon-pohonan, bunga-bungaan yang indah. Atau kamu membayangkan sebuah buku yang akan membawa kamu keliling dunia dengan bermacam-macam kebiasaan, budaya yang ada. Sungguh menyenangkan bukan?
Agar membaca menjadi tidak membosankan maka kita harus mengetahui teknik membaca buku yang efektif, sehingga kegiatan membaca bisa kita jadikan kebiasaan yang baik. Beberapa teknik membaca yang telah ada antara lain:
1. SQ3R
Survey-Question-Read-Recite-Review
2. SQ4R
Survey-Question-Read-Recite-Rite-Review
3. POINT
Purpose-Overview-Interpret-Note-Test
4. OK4R
Overview Key-Ideas-Read-Summarize-Test
5. PQRST
Preview-Question-Read-Summarize-Test
6. RSVT
Review-Study-Verbalize-Preview
7. EARTH
Explore-Ask-Read-Tell-Harvest
8. OARWET
Overview-Ask-Read-Evaluate-Test
9. PANORAMA
Purpose-Adaptability-Need-to-Question-Overview-Read-Annotate-Memorize-Access
Dari berbagai macam teknik diatas, ke semuanya memiliki kesamaan mengajarkan pada kita untuk menemukan ide pokok dan detail informasi lainnya untuk mendukung ide pokok tersebut. Namun yang sering dipakai adalah SQ3R.
Berikut detail mengenai SQ3R
<=>Survey
Melakukan survey terhadap bacaan yang akan kita baca membantu kita untuk mendapatkan lebih isi dari bacaan serta memudahkan kita mendapatkan maksud dari informasi yang akan kita baca. Survey akan menolong kita mendapat gambaran awal tentang suatu buku yang akan kita baca, Survey bisa dilakukan dengan menelurusi daftar isi, kata pengantar, bab, indeks, gambar, tentang pengarang, dan lainnya. Lakukan survey dengan cara cepat, santai namun rekam hal-hal penting secara global seperti tema, ide pokok, tujuan dari buku ditulis, dan lainnya.
<=>Question
Ketika kita melakukan survey, maka buatlah sebanyak-banyaknya pertanyaan mengenai bacaan yang akan kita baca. Pertanyaan bisa dibuat dengan menanyakan judul bacaan, atau daftar isi, sub judul dan pertanyaan lainnya yang lebih berkembang. Pertanyaan bisa memakai kata tanya MENGAPA, SIAPA, APA, DIMANA, BAGAIMANA dan lainnya. Misalnya kamu menemukan judul buku "Cara Belajar Cepat Abad XXI". Judul ini bisa kamu ubah menjadi "Bagaimana Cara Belajar Cepat Abad XXI?" atau "Mengapa Abad XXI Membutuhkan Cara Belajar Cepat Sekarang Ini?", "Apa yang terjadi bila kita tidak belajar cepat sekarang ini?". Usahakan membuat pertanyaan-pertanyaan ini tidak sekedar judul saja, tapi buatlah juga untuk sub judul. Untuk itu bisa dilakukan ketika mensurvey daftar isi.
<=>Read
Mulailah membaca dengan menyimpan banyak pertanyaan yang kamu buat sebelumnya. Ini akan membuat kita lebih antusias lagi dalam membaca. Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab membuat pembaca akan bersemangat untuk menemukan banyak hal dari buku/bacaan yang ia baca. Pada masing-masing bab, cobalah untuk mencari masing-masing jawaban dari pertanyaan yang telah dibuat dalam pikiran kita. Ada beberapa saran ketika kita membaca:
1. Usahakan melatih kebiasaan yang tidak efektif dalam membaca seperti bersuara,
menggerakkan kepala, membaca ulang kalimat? atau kata-kata yang tidak terlalu penting.
2. Ada yang menyarankan untuk tidak memberi catatan untuk kata atau kalimat yang tidak kita
pahami. Namun berilah suatu tanda, misalnya untuk kata-kata atau kalimat yang tidak
dipahami berilah tanda tanya (?), untuk ketidak setujuan pada isi kalimat berilah tanda (X)
atau tanda check (v) untuk hal-hal yang kita setujui. Atau tanda arah (-->) untuk paragraf
atau kata atau kalimat yang harus kita tinjau ulang, serta tanda peti ("...") sebagai
isyarat/kalimat kunci.
<=>Recite
Setiap membaca beberapa judul atau sub judul, usahakan ada jeda atau istirahat sebentar. Hal ini berfungsi untuk memberi kesempatan pada otak kita untuk mencerna apa-apa saja yang telah dipahami. Gunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Adakah kita menemukan jawaban atau beberapa petunjuk lain. Pengetahuan baru apa yang kita dapatkan setelah proses membaca. Dan ternyata untuk proses ini dibutuhkan waktu yang cukup. Renungkanlah apa-apa yang telah kamu baca. Misalnya diperjalanan, waktu mau tidur, waktu luang kamu dan lain-lain. Jangan ragu untuk selalu mengaktifkan otak kita untuk selalu berpikir.
<=>Review
Langkah terakhir adalah me-review apa-apa saja yang telah kita baca. Begitu banyaknya informasi yang datang ke kita setiap harinya, membuat informasi yang lama akan cenderung mudah dilupakan. Dan informasi yang baru justru akan lebih mudah diingat. Untuk itulah perlu dilakukan review setelah kita membaca, terutama bila kita membaca sebuah buku yang sarat akan informasi ilmiah dan membutuhkan pemahaman secara mendalam. Melakukan review bukan berarti kita membaca ulang seluruh isi buku, namun kita menelusuri kembali secara global judul-judul, sub judul, kata-kata kunci dan hal-hal yang sudah kita tandai pada waktu kita membaca buku. Dengan melakukan review akan sangat menolong kita dalam meningkatkan daya ingat serta menemukan hal-hal penting dari bacaan yang telah kita baca. Selain itu, hal ini akan menambah keyakinan kita bahwa dengan membaca dapat memberikan manfaat yang sangat besar, salah satunya adalah pengetahuan baru yang kita simpan dalam otak kita.
Baca Selengkapnya >>>
baca selengkapnya...