Pages

Subscribe:

Sabtu, 14 April 2012

TEKNIK MENGHADAPI UJIAN

Share on :
KATA KUNCI

Sebenarnya ada sebuah kata kunci yang cukup ampuh agar tidak takut lagi dalam menghadapi ujian yaitu: PERSIAPAN. Persiapan yang dimaksud dapat bermacam-macam misalkan persiapan fisik, psikis maupun persiapan akademis. Persiapan akademis yang terbaik adalah bekerja secara teratur untuk mempersiapkan perangkat-perangkat dalam menghadapi ujian, melakukan revisi-revisi catatan dengan cara meringkas, mengorganisasikan dan meninjau kembali catatan yang telah kita buat.

Ada beberapa hal yang perlu diingat ketika seseorang tengah menghadapi ujian. Antara lain adalah semua penguji akan memberikan soal-soal uian untuk mencari bukti apakah kita:





-   Telah mengerti apa yang telah dipelajari
-   Dapat menggunakan hal yang telah dipelajari dengan tepat, imajinatif dan fleksibel
-   Dapat menganalisa dan menginterpretasikan materi bukan hanya meniru apa yang telah diterangkan
    oleh guru
Ujian sebenarnya adalah suatu kesempatan untuk menunjukkan apa yang kita bangga telah mempelajarinya. Jadi, seharusnya reaksi yang keluar dari diri kita adalah suatu reaksi persiapan yang baik dan semangat yang tinggi untuk memberikan penampilan sebaik mungkin ketika mengikuti ujian. Sehingga ketika reaksi ketakutan muncul dalam diri kita, itu bukanlah reaksi yang seharusnya tampil. Namun walaupun begitu, selama reaksi ketakutan itu masih dalam taraf wajar (tidak berlebihan) maka hal itu tidak perlu kita cemaskan.

HAL-HAL YANG DAPAT DILAKUKAN SELAMA PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN

1.  Persiapan fisik
     Persiapan fisik dapat dilakukan dengan memberikan waktu yang cukup untuk istirahat, tidur dan makan
     yang teratur dan cukup gizi. Mungkin juga dapat ditambah dengan minum vitamin dan berolah raga yang
     teratur agar tubuh selalu sehat dan terasa segar.
2.  Persiapan pencarian informasi
3.  Persiapan akademis
     Persiapan akademis dapat dilakukan dengan merevisi atau memperbaiki catatan. Hal-hal yang perlu
    dilakukan antara lain adalah:
    -  Lihatlah keseluruhan silabus atau kurikulum. Revisi dan petakanlah ia sehingga kita dapat melihat
       bagaimana seluruh topik-topik atau sub-sub topik, dsb. saling berhubungan. Kita dapat memetakannya
       dengan metode pencatatan mind mapping.
   -  Rencanakan jadwal revisi catatan.
   -  Bangunlah rutinitas dalam merevisi (memperbaiki) catatan dengan cara:
      a.  Lihatlah peta catatan
      b.  Periksalah seluruh ringkasan catatan, kerangka peta/mencari kata kunci/pertanyaan yang dibuat
           untuk setiap bab, dan cobalah untuk melakukannya lagi tanpa melihat.
      c.  Sebelum mulai membaca secara mendalam dan belajar sungguh-sungguh, lihatlah kertas-kertas
           ujian terakhir dan lihatlah tipe pertanyaan yang diajukan.
      d.  Lihatlah setiap pekerjaan yang telah kita lakukan. Berapakah nilainya dan apa komentar kita?
           Di manakah letak kekuatan dan kelemahan kita yang terkait dengan pokok bahasan itu? Kemana kita
           akan melakukan usaha khusus untuk memastikan bahwa kita tidak tergelincir pada hal yang sama
           dalam ujian?
      e.  Tulislah daftar pertanyaan tersulit yang pernah kita dapat atau bayangkan akan dapat.
           -  Jika bukan salah satu dari pokok-pokok bahasan yang kita kuasai, siapkanlah diri agar lebih
              cermat lagi dengan:
              a. Membaca ringkasan catatan kita
              b. Membaca catatan kuliah, handout dan fotokopi kita
              c. Membaca hal-hal yang berkaitan dengan buku pelajaran jika ada
              d. Atau dengan buku-buku dan catatan-catatan dalam keadaan tertutup, gambarlah kembali peta,
                  atau untuk topik yang bertipe sejarah timelinenya
          -  Ketika kita telah mengeluarkan semua catatan, dan yakin bahwa kita telah memahami ide-ide,
             fakta-fakta, kejadian-kejadian, karakter-karakter penting kemudian kembalilah pada pertanyaan
             ujian yang tersulit. Dapatkan kita menjawab pertanyaan ini sekarang? Jika tidak, mengapa?
             Revisi kembali.
          -  Kemudian ambilah pertanyaan terburuk dan buatlah sebuah jawaban tiruan tanpa menggunakan
              buku atau catatan.

4.  Persiapan psikologis (mental)
Secara psikologis, kecemasan yang terjadi sebelum, selama dan sesudah ujian adalah pengalaman yang sangat tidak menyenangkan. Kecemasan dalam ujian tersebut menimbulkan tanda-tanda seperti penafasan yang tidak teratur, sakit perut, sakit kepala, nafas yang semakin cepat dan pendek.
Persiapan psikologis (mental) untuk menghadapi ujian yang dapat dilakukan dengan cara:
-  Berhenti untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang berkaitan dengan ujian
-  Belajar untuk mengatasi kecemasan dengan efektif
-  Memperkuat persiapan secara akademis
-  Melakukan hipnotis diri
-  Berdo’a dan tawakal

BAGAIMANA SAYA DAPAT MENGHASILKAN YANG TERBAIK DI BAWAH TEKANAN?
Dengan belajar yang baik, maka kita menganggap tekanan yang berupa ujian sebagai tantangan dan bukan ancaman! Hal ini dapat dilakukan dengan belajar dan latihan soal yang teratur sebelum ujian.
Ada beberapa hal-hal yang perlu dilakukan:
1.  Berkonsentrasi
2.  Jika kita selalu yakin bahwa kita tidak cukup banyak mengetahui, ingatlah bahwa ‘cukup’ adalah relatif.
3.  Jika kita cenderung panik, kendalikan diri kita dengan memasang target dan membagi waktu kita.
4.  Kita dapat dapat mengendalikan kecemasan kita kecuali jika kita dapat mengendalikan tubuh dan
     emosi kita.
5.  Periksa, periksa dan periksa dua kali untuk memastikan bahwa kita telah membaca jadwal ujian kita
     dengan akurat. Janganlah berasumsi – periksalah!
6.  Rencanakan waktu kita untuk tiba di tempat ujian lebih awal.
7.  Setiap orang akan merasakan saat-saat panik yang tak beralasan ketika ia menerima kertas soal ujian!
     Itu, 100% adalah reaksi normal! Tetapi yang kita lakukan selanjutnya adalah sangat penting. Lihatlah
     dengan penuh perhatian dan bacalah dalam hati dan dengan agak keras, tetapi kemudian bacalah
     perlahan-lahan dan hati-hati, kata demi kata, pertanyaan demi pertanyaan.
8.  Banyak siswa yang mengetahui banyak, tetapi gagal dalam menghadapi ujian karena mereka membuat
     kesalahan mendasar dengan tidak menjawab pertanyaan yang diinginkan.
9.  Jangan tenggelam di dalam kertas soal. Tetapkanlah waktu yang kita perlukan untuk setiap pertanyaan
     dan berilah waktu beberapa menit di akhir untuk menyelipkan sesuatu dan membaca ulang.
10.  Rencanakanlah jawaban kita.
11.  Mula-mula jawablah pertanyaan yang kita dapat memberikan jawaban terbaik untuk memberikan
       kepercayaan pada diri kita, tetapi jangan terhanyut dan terus menjawab melebihi batas kita.
12.  Revisi beberapa menit (ex: 10-menit) : selalu lakukan hal ini! Banyak orang merencanakan untuk
       meninggalkan cukup waktu untuk melihat kembali apa yang telah mereka isi pada kertas ujian, tetapi
       jarang yang berhasil

SUMBER: Materi BIP - bimbel Nurul Fikri

NB: Artikel ini dapat diunduh DISINI

Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar