Pages

Subscribe:

Selasa, 27 November 2007

BELAJAR SARANA MENCAPAI PRESTASI (BAG. 1)

Share on :

Beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
<> Sikap Terhadap Belajar
Salah satu penyebab kita malas belajar biarpun tahu kalau belajar itu penting adalah sikap yang salah terhadap belajar. Kesalahan ini yang membuat kita malas dan merasa belajar jadi pekerjaan berat yang membebani kita. Sikap apa saja yang salah dan harus kita ubah?
1. Belajar adalah sebuah beban
selama ini kita menganggap belajar adalah sebuah beban. Bila kita sampai pada kesimpulan seperti itu, maka selamanya kita tidak akan mendapatkan banyak hal dalam belajar. Mengapa demikian? Karena, tak ada seorang pun yang menghendaki beban. Beban adalah suatu yang harus dipikul dan seakan-akan sebuah paksaan. Oleh sebab itu kita harus mengubah sikap itu.
Kita harus menanamkan sikap lain dari sekedar beban. Kita harus menjadikan belajar sebagai sebuah kebutuhan. Jika kita telah menganggap belajar sebagai kebutuhan, maka kita tak akan pernah merasa puas asa dan puas dalam belajar. Seperti layaknya malam, kita tak pernah berhenti makan. Selalu kita makan paa jam-jam yang telah terjadwal. Itu kita lakukan karena makan adalah sebuah kebutuhan. Kalau kita tak makan, maka aaa sesuatu yang hilang di diri kita. Begitu juga dengan belajar. Seandainya belajar sudah mendarah daging, belajar adalah kebutuhan kita, maka akan terasa ada sesuatu yang aneh di diri kita bila tidak belajar. Nah, jadikan belajar sebuah kebutuhan dan jangan jadikan belajar sebagai sebuah beban.
2. Belajar itu sulit
Tak ada seorang pun yang menyukai kesulitan. Setiap orang senanti asa berusaha menghindari diri dari kesulitan. Kalau ada orang yang menyukai kesulitan berarti ia tidaklah normal.
Belajar akan terasa mengasyikkan bila kita menganggapnya sebagai sesuatu yang mudah. Dan memang, belajar itu mudah dan tidak sulit. Kalau suatu ketika kita kepentok dengan hal-hal yang sulit dalam belajar, yakinkan dalam diri bahwa hal itu bukan dikarenakan belajar itu susah tapi karena itu merupakan sebuah proses wajar dalam menggapai keberhasilan. Anggaplah kesulitan-kesulitan itu sebagai sebuah tantangan yang memerlukan ketelitian dan keseriusan kita.
Bila kita dari awal sudah menganggap belajar itu sulit, maka ketika kita menghadapi sedikit kesulitan maka semakin kentallah sikap kita bahwa belajar itu sulit. Tak ada tantangan untuk mengerjakan soal-soal yang berbobot. Tak ada kemajuan yang akan kita raih. Sebab, setiap kemajuan dalam belajar selalu ditandai dengan semakin sulitnya tugas dan soal-soal. Jika kita tak pernah mau mencoba dan mengerjakan soal-soal yang lebih sulit dari yang telah kita tahu, bagaimana mungkin kita akan sampai pada kemajuan yang berarti? Pelajar-pelajar yang mudah menyerah ketika berhadapan dengan pelajaran biasanya tak memiliki semangat belajar, merasa cukup dengan nilai yang pas-pasan, tak memiliki ambisi untuk melangkah maju menggapai prestasi. Mereka menganggap pelajaran yang sulit sebagai ancaman dan tidak bisa melihat peluang kesuksesan di belakang sulitnya pelajaran yang sedang dihadapi.
Kalau kita menganggap belajar itu mudah, maka menjadi mudahlah ia, sebaliknya, manakala kita menganggapnya sulit, maka semudah apa pun tetap saja ia menjadi sulit. Oleh karena itu, tanamkanlah di diri kita keyakinan bahwa belajar itu mudah. Dengan demikian, kita akan selalu mengawali belajar dengan hati yang gembira seperti kita mendapatkan hadiah.

Bersambung ke posting berikutnya

Artikel Terkait

1 komentar:

Unknown mengatakan...

betul sekali...trimakasih telah berbagi

Posting Komentar